Kamis, 08 Maret 2012

Animal Psychology

“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Ilmu perilaku hewan, pada keseluruhannya merupakan kombinasi kerja-kerja laboratorium dan pengamatan di lapangan, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan disiplin ilmu-ilmu tertentu semisal neuroanatomi, ekologi, dan evolusi. Seorang ahli perilaku hewan umumnya menaruh perhatian pada proses-proses bagaimana suatu jenis perilaku (misalnya agresi) berlangsung pada jenis-jenis hewan yang berbeda. Meski ada pula yang berspesialisasi pada tingkah laku suatu jenis atau kelompok kekerabatan hewan yang tertentu. Ahli perilaku hewan juga disebut etolog.

Ruang lingkup psikologi :
Ditinjau dari segi obyeknya psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar yaitu :
  1. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
  2. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan
Animal Psichology (Psikologi Hewan)  merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku hewan. Terkadang hewan mempunyai tingkah atau perilaku yang hampir menyerupai tingkah laku manusia, berikut dibawah ini beberapa contoh tentang animal psychology.
1.Anjing Bisa Juga Merasa Pesimis
Suatu penelitian yang mempelajari pikiran anjing menemukan bahwa para anjing yang gelisah ketika ditinggal sendirian cenderung menunjukkan tingkah laku yang mirip pesimistis.

Penelitian tersebut yang dilakukan oleh para akademisi di Universitas Bristol dan yang didanai oleh RSPCA dipublikasikan hari ini di Current Biology. Studi tersebut menyediakan wawasan penting terhadap emosi anjing dan memperkaya pemahaman kita tentang mengapa respon tingkah laku perpisahan terjadi.
Profesor Mike Mendl yang merupakan kepala Keselamatan Hewan dan kelompok penelitian Tingkah Laku di Fakultas Sains Kedokteran Hewan Klinik Universitas Bristol yang mengepalai penelitian tersebut mengatakan: "Kita semua memiliki kecenderungan untuk berpikir bahwa hewan peliharaan kita dan hewan lainnya merasakan emosi-emosi yang mirip dengan emosi kita, tapi kami tak memiliki cara untuk mengetahuinya secara langsung karena emosi pada dasarnya bersifat pribadi. Namun kita bisa menggunakan temuan penelitian psikologi untuk mengembangkan cara baru untuk mengukur emosi hewan."Kita tahu bahwa situasi emosional seseorang mempengaruhi penilaian orang tersebut dan orang-orang yang bahagia lebih cenderung menilai situasi yang bermakna ganda secara positif. Studi kami menunjukkan bahwa hal tersebut berlaku juga pada anjing, dengan kata lain seekor anjing yang optimistis cenderung lebih kurang merasa gelisah ketika ditinggal sendirian daripada anjing yang memiliki sifat pesimistis."

Untuk mempelajari keputusan pesimistis atau optimistis, para anjing di dua pusat penyelamatan hewan Inggris dilatih dengan cara sebagai berikut: ketika mangkuk diletakkan pada satu tempat dalam ruangan (posisi positif) mangkuk tersebut akan berisi makanan, tapi ketika ditempatkan pada tempat lain (posisi negatif) mangkuk itu kosong. Mangkuk itu kemudian ditempatkan pada tempat yang bermakna ganda atau membingungkan yaitu di antara posisi positif dan negatif.

Profesor Mendl menjelaskan: "Para anjing yang berlari cepat ke tempat membingungkan ini yang seakan-akan mengharapkan hadiah makanan yang positif, diklasifikasikan sebagai pelaksanaan keputusan optimistis. Yang menarik, anjing-anjing tersebut cenderung lebih kurang menunjukkan tingkah laku yang mirip kegelisahan ketika ditinggal sendirian dalam waktu yang tidak lama.
"Sekitar setengah jumlah anjing yang ada di Inggris pada situasi tertentu bisa menunjukkan tingkah laku yang berkaitan dengan perpisahan yaitu membuang tinja, mengonggong dan menghancurkan benda-benda di sekitar rumah ketika anjing-anjing tersebut terpisah dari pemilik atau tuannya. Penelitian kami mengindikasikan bahwa para anjing yang menunjukkan tingkah laku ini juga kelihatannya melakukan penilaian yang lebih pesimistis secara umum."
Dr. Samantha Gaines yang merupakan Wakil Ketua Bagian Pengawalan Hewan dariRSPCA mengatakan: "Banyak anjing dilepas setiap tahun karena menunjukkan tingkah laku yang berhubungan dengan perpisahan. Beberapa pemilik anjing menganggap bahwa anjing-anjing yang menunjukkan tingkah laku kegelisahan sebagai respon perpisahan baik-baik saja, dan tidak mencari perawatan bagi hewan peliharaan mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa setidaknya beberapa anjing tersebut mungkin memiliki keadaan emosional negatif yang mendasar, dan para pemilik didorong untuk mencari perawatan untuk kebaikan anjing mereka dan meminimalisir kebutuhan untuk melepas hewan peliharaan mereka. Beberapa anjing juga bisa saja lebih rentan mengembangkan tingkah laku ini dan harus dicarikan pemilik yang cocok.
2. Lumba Lumba
Bukan hanya manusia, hewan mamalia seperti lumba-lumba ternyata juga mempunyai masalah psikologis, terutama masalah traumanya. Psikologis mereka akan terganggu juga, terutama jika mereka ditangkap dan dikurung di dalam kolam yang sempit.Menurut peneliti dari Emort University, Lori Marino, Lumba-Lumba memiliki tingkat kecerdasaan yang cukup tinggi dan kompleksitas yang berpotensi dapat merusak psikologis mereka. Selain itu, menurutnya, Lumba-lumba juga akan trauma, jika mereka dijejali dengan informasi dan gambaran yang membuat mereka merasa ketakutan."Lumba-lumba adalah makhluk sangat cerdas dengan kepribadian individu, otonomi dan kehidupan batin. Mereka sangat rentan terhadap penderitaan dan trauma psikologis," jelas Lori, seperti yang dilansir Telegraph, Kamis (25/2/2010)."Namun demikian, hubungan yang baik antara lumba-lumba dengan manusia juga bisa menjadikan hewan laut itu bisa sembuh dengan cepat. Sehigga, manusia harus mengetaui tabiat lumba-lumba ketika mereka ada di alam liar," tandasnya.Lori juga menambahkan, banyak otak lumba-lumba modern secara signifikan lebih besar daripada kita sendiri. Ciri-ciri anatomi otak mereka menunjukkan sebuah kerumitan kecerdasan. 



3.Simpanse  
Ketika Simpanse Meratapi Kematian Anaknya 
Ibu simpanse menggendong jasad anaknya satu hari lebih.:

Ilmuwan terkejut ketika melihat adegan mengharukan dari seekor induk simpanse yang sedang berduka. Gambar-gambar mengejutkan yang menunjukkan bagaimana simpanse berduka sama seperti manusia ketika anak yang dicintainya itu menghembuskan nafas terakhir.
Ilmuwan sudah tahu bahwa ibu simpanse membangun hubungan fisik yang dekat dengan anak-anak mereka. Ibu simpanse membawa anak mereka dalam pelukannya sampai dua tahun. Mereka menyusui mereka anaknya sampai berusia enam tahun. Tapi, sekarang ilmuwan tahu bahwa simpanse ternyata juga bersedih ketika anaknya mati. Ilmuwan berhasil memfilmkan bagaimana kesedihan seorang ibu simpanse yang ditinggal mati oleh anaknya yang baru berusia 16 bulan. Simpanse itu meratapi kepergian anaknya dengan caranya sendiri.
Ibu simpanse itu terus membawa jasad anaknya untuk lebih dari 24 jam. Setelah itu, ibu simpanse lembut meletakkan jasad anaknya di tanah. Kemudian dari jarak dekat, dia memandangi wajah anaknya. Secara berkala ia kembali ke tubuh anaknya. Si ibu simpanse itu menyentuh lembut wajah dan leher anaknya dengan jari-jarinya untuk memastikan apakah anaknya memang benar-benar telah tiada. Dia kemudian memanggil satu simpanse dari kelompoknya untuk meminta pendapat kedua soal kematian anaknya. ‘’Pada hari berikutnya, simpanse telah meninggalkan tubuh anaknya,’’ tulis laporan Institut Psikolinguistik Max Planck.

Ibu simpanse tetap dekat tubuh anaknya selama hampir satu jam. Dia kemudian membawa jasad anaknya ke kelompok simpanse. Ibu simpanse meminta kelompoknya untuk menyelidiki tubuh anaknya. ‘’Pada hari berikutnya, ibu itu tidak lagi membawa tubuh bayi,’’ terang Cronin. Laporan yang dipublikasikan dalam American Journal of Primatologi ini memberikan gambaran bagaimana primata bereaksi terhadap kematian orang dekat. Apakah mereka mengerti tentang kematian. Apakah mereka berkabung. Peneliti percaya bahwa simpanse mengalami masa transisi yang unik. Sebagai ibu, simpanse belajar tentang kematian bayinya. Suatu proses yang belum pernah dilaporkan secara rinci.

Untuk Memenuhi Tugas 2 Ekologi Hewan Biologi UMM 

Rabu, 14 Desember 2011

Populasi

Ringkasan dan Refleksi Diri Presentasi Kel. 6
anggota: Risma, Yessi, Nana
moderator: Khaniviyah

Populasi merupakan kumpulan dari individu
Populasi lokal merupakan unit dasar dalam proses evolusi, pertugasan gen, secara terus-menerus dalam waktu yang lama.
Ekotipe adalah bagian dari populasi suatu jenis yang menunjukan ciri-ciri morfologi dan fisiologi

Adapun karakteristik populasi yaitu: natalitas, kerapatan, mortalitas, distribusi, pertumbuhan populasi.
Penyebaran jenis Endemik dalam ekologis adalah gejala yang dialami organisme untuk menjadi unik
Pola penyebaran ini dibagi menjadi tiga yaitu:
  • kelompok: pola ini sering dialami atau terjadi pada hewan
  • acak: pola ini jarang ditemukan di alam yang harus dipengaruhi  oleh faktor yang sama
  • merata: pola ini terjadi diantara individu
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi enyebaran populasi adalah:
  • Faktor biotik, terdiri dari : manusia dan hewan
  • Faktor abiotik, terdiri dari: iklim, relief, dan kondisi tanah

untuk kelompok 6 ini presentasinya sangat menarik salah satunya presenter dari saudara Yessi , yang mampu berkomunukasi dengan baik terhadap audience, sehingga audience tidak jenuh.
untuk moderatornya kurang bersemangat, karena semua perjalanan diskusi itu ditentukan oleh moderator.
jadi,,,,bwat teman2 ang maju minggu depan semoga lebih baik dari sebelumnya...semangat..^_^

Senin, 12 Desember 2011

Faktor biotik dan abiotik

Ringkasan diskusi kel.5
anggota: ayu, resta, tatik
moderator: yessi hermawati


  • faktor abiotik terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah tanah. Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas yang sebagian besar menduduki seluruh permukaan bumi.
  • ada beberapa macam jenis tanah yaitu: tanah humus, tanah berpasir, tanah aluvial, tanah podzoid, tanah vulkanik, tamah lateral, tanah mediteran, dan tanah gambut.
  • bahan penyusun tanah, yaitu: 1. bahan mineral yang dibagi menjadi dua yaitu: a) bahan sekunder berupa hasil dari proses tanah; b) bahan primer berupa hasil dari batu yang telah lapuk ; 2.) air ; 3.) bahan organik ; 4) udara yang menempati pori tanah
hasil diskusi:
a fatih: apakah kandungan unsur tanah bisa berkurang atau tidak dan akibatnya apa?
jawab: bisa, antara lain dapat dikarenakan beberapa faktor yaitu: penyerapan oleh tanaman, hujan, penanaman yang terus menerus dll
b. Yusron: tanah yang baik bagi tanaman itu tanah yang bagaimana?
jawab: itu tergantng dari jenis tanamannya , karena setiap tanaman membutuhkan jenis tanah yang berbeda. contohnya saja tanah yang dipakai untuk menanam padi tidak sama tanah yang digunakan untuk menanam jagung.

dari presentasi dari kel 5 dan hasil diskusinya dapat disimpulan bahwa setiap jenis tanaman membutuhkan jenis tanah yang berbeda dan itu harus dipahami agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik...^_^

Rabu, 07 Desember 2011

Lingkngan Biotik dan Abiotik

Check this out...
by....group 4: Intan, Yulius, Siti
moderator: Dani Resta N.

* Atsmosfer : lapisan gas yag melingkupi sebuah planet sebagai pelindung bumi dari meteor.
Stratifikasi atmosfer adalah:
a. troposfer
b. statosfer
c. mesosfer
d. termosfer
e. ionosfer
f. eksosfer

* Angin : udara yang bergerak atau perpindahan udara dari dataran tinggi ke dataran rendah.
fungsi angin audalah:
a. mengangkut udara dingin dan hangat
b. menggerakkan awaan dan kabut
c. mencampurkan udara.
* Air : merupakan komponen yang pentig dalam keidupan.
bentuk air dibagi 3 yaitu:
a.uap air: gas yang terjadi akibat penguapan air
b.hujan: uap air di atmosfer yang mengembun menjadi titik -titik air
c.air tanah: air yang terletak di bawah tanah pada lapisan akifer.

Peranan air bagi tumbuhan yaitu:
a. struktur tumbuhan
b. alat pengankut
c. pendinginan
d. pelarut dalam reaksi biokimia

Time to discuss..
1. Bagaimana proses Hujan Asam?...by Qorry
Jawab: proses terjadinya hujan asam adalah disebabkan oleh asap kendaraan atau asap pabrik yang mengandung SO3 kemudian terbawa angin menuju langit , ketika hujan senyawa ini akan bercampur dengan air hujan dan akan ikut jatuh ke permukaan tanah. adapun reaksi dari hujan asam ini adalah: SO3 +H2O----> H2SO4....by martina n P.Husamah.

dari hasil diskusi kelompok 4 ,ada sebuah pelajaran bagi saya yaitu selama ini  konsep efek rumah kaca salah dalam pengertian saya.saya pikir efek rumah kaca adalah disebabkan karena pemantulan cahaya matahari kembali ke langit akibat rumah yang didesain kaca-kaca.
tapi ternyata efek rumah kaca adalah perumpamaan bumi kita dengan lapisan atmosfernya.

Pengaruh Cahaya dan Suhu terhadap Tanaman

jurnal pembelajaran by group 3 : fatih, chico and ulfa
moderator: Siti Muslyani

cahaya merupakan aspek yang sangat penting bagi tanaman. Aspek penting dari cahaya adalah:
a. Kualitas cahaya atau komposisi cahaya dan panjang gelombang
b. intensitas cahaya atau kandungan energi dari cahaya

macam-macam bentuk peranan cahaya bagi  tumbuhan:
a.fotoperiodisme: respon dari suatu organisme terhadap lamanya penyinaran sinar matahari.
b.fotoenergetic: pertumbuhan yang dipengaruhi oleh banyaknya energi yang diserap dari sinar matahari oleh bagian tanaman.
c.fotodekstruktif: tingginya intensitas cahaya yang mengakibatkan fotosintesis tidak bertambah lagi.
d.fotomorgenesis: pengendalian morfogenesis oleh cahaya.
e.fototropisme: pergerakan tumbuhan tanaman yang dipengaruhi rangsangan cahaya.

suhu adalah salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup. Suhu berperan dalam pertumbuhan danproduktivitas tanaman.

Varisi suhu dibedakan menjadi 5, yaitu:
a. komposisi pewarnaan
b. kegemburan kadar air tanah
c. kerimbunan tumbuhan
d. iklim mikro perkotaan
e. kemiringan lereng dan garis lintang

Diskusi:
1 apakah komposisi dan warna tanah bisa menjadi indikator kesuburan tanah...by yulius
    Jawab: - bisa dengan mengetahui warna tanah kita bisa menentukan atau mengira-ngira kandungan komposisi tanah, biasanya tanah yang berwarna hitam lebih banyak mengandung humus sehingga tanah tersebut sifatnya menyuburkan tanaman.tanah yang berwarna hitam menyediakan unsur hara yang tinggi dan juga kelembaban yang tinggi  sehingga mampu menyuburkan tanaman...by: danang

Kesimpulannya: bahwa cahaya dan suhu sangat berpengaruh terhadap tanaman, dengan adanya cahaya yang cukup tanaman dapat melakukan fotosintesis untuk kelangsungan hidupnya. Sedangakan suhu sangat berperan dalam transpirasi.


Jumat, 25 November 2011

TUMBUHAN dalam LINGKUNGAN

Ringkasn pesentasi kelompok 2, tanggal 24 november 2011

"TUMBUHAN dalam LNGKUNGAN"
Presenter : Danang Putra dan Hasan Ibrahim
Moderator : Chico Pamal

Lingkungan merupakan tempat dimana makhluk hidup tinggal, menyesuaikan diri, dan saling berinteraksi membentuk suatu kehidupan.

Lingkungan dibagi menjadi 2 yaitu:
  • Lingkungan makro: suatu lingkungan yang berpengaruh secara umum atau regional
  • Lingkungan mikro : lingkungan yang paling dekat dengan tanaman secara potensial berpengaruh terhadap organ tersebut.
di dalam suatu ekosistem terdapat beberapa faktor yang dapat menurunkan tingkat suatu jumlah ekosistem yang sering disebut faktor pembatas, faktor-faktor itu antara lain:
temperatur; radiasi cahaya; air; lamanya penyinaran; kelembaban; garam-garam biogenik; arus dan tekanan; tanah; dan api.

Ditinjau dari komponen yang terdiri dari makhluk hidup atau bukan makhluk hidup lingkungan dibagi menjadi 2, yaitu:
  • lingkungan biotik
  • lingkungan abiotik
Adaptasi yang dapat dilakukan  tumbuhan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu
Adaptasi morfologi yaitu adaptasi tumbuhan dengan lingkungannya dengan cara menyesuaikan bentuk tubuhnya, contohnya pada bunga teratai,
Adaptasi fisiologi yaitu adaptasi tumbuhan dengan lingkungannya dengan cara menyesuaikan fungsi  dari struktur tubuhnya, contohnya pada kantong semar,
Adaptasi secara tingkah laku yaitu adaptasi yang dilakukan tumbuhan dengan cara menyesuaikan rangsangan yang mengenainya sehingga tumbuhan tersebut melakukan perilaku yang khas, contohnya yaitu pada putri malu.
Hasil Diskusi 
Pertanyaan: Apakah perbedaan adaptasi morfologi dan adaptasi fisiologi?apakah ada tumbuhan yang mempunyai 2 atau 3 adaptasi sekaligus?
Jawaban: adaptasi morfologi merupakan adaptasi yang lebih menekankan pada bentuk morfologinya untuk beradaptasi sedangkan kalau adaptasi fisiologis dilakukan tumbuhan dari segi tingkah laku dan biasanya difungsikan untuk melindungi diri.
Sangat jarang ditemukan tumbuhan memiliki 2 atau 3 adaptasi sekaligus, karena setiap tumbuhan mungkin memiliki adaptasi yang khas dari ketiga adaptasi tersebut.

Dari hasil presentasi dan diskusi kelompok 2 dapat disimpulkan bahwa setiap tumbuhan memiliki kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya untuk saling berinteraksi. dari presentasi kelompk 2 ini saya mendapatkan sebuah refleksi diri terhadap kita semua "kalau tanaman bisa beradaptasi dengan lingkungannya untuk berinteraksi dengan berbagai macam adaptasi  walaupun lingkungan di sekitarnya berdampak buruk pada tanaman tersebut tetapi tanaman tersebut mampu memberikan sebuah tingkah yang menguntungkan bagi tanaman tersebut dan lingkungannya kenapa kita tidak mampu".^_^


Kamis, 24 November 2011

Ekologi Tumbuhan


Plant Ecology by Group 1

Presenter: Eko and Fauzi
Moderator: Hasan Ibrahim

Dari presentasi kelompok 1 yang melakukan presentasi pada tanggal 24 november 2011 dapat dibuat ringkasan sebagai berikut:

Ekologi tumbuan adalah ilmu yang mempelajari mengenai hubungan timbal balik antara tumbuhan dengan lingkungannya  serta antara kelompok – kelompok tumbuhan. kajian ekologi meliputi:

  • autekologi, yaitu suatu bagian ekoogi yang mempelajari suatu interaksi satu organisme dengan lingkungannya dan bersifat filosofi. 
  • sinekologi, yaitu suatubagian ekologi yang mempelajari interaksi elompok organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya dan bersifat eksperimental.
Adapun aspek pokok ekologi antara lain:   
  • Agronomi yang  mencangkup tentang cara pengelolaan tanaman  
  • Fisiologi tumbuhan yang mencakup tentang metabolisme yang ada di dalam tumbuhan
  • Klimatologi pertanian yang mencangkup iklim atau keadaan dalam lingkungan pertanian
Hasil Diskusi:
 

Pertanyaan 1: Bagaimana mempertahankan ekologi hutan yang stabil?
Jawaban: yaitu dengan cara: megontrol penebangan hutan; mengadakan reboisasi; memperketat penjagaan kawasan hutan dengan adanya polisi hutan; pemetaan hutan; memberikan edukasi kepada warga setempat dengan cara autovisual jika hutan bukan pada kawasan taman nasional.
 

Pertanyaan 2: Bagaimana mengontrol gulma agar tidak berlebihan?
Jawaban: menggunaan pestisida organik atau anorganik; menyiangi: menerapkan bagian studi ekologi yaitu menggunakan allelopati suatu tumbuhan yang bersifat toksik pada gulma.

dari hasil presentasi dan hasil diskusi kelompok 1 dapat disimpulkan bahwa pelunya mempelajari ekologi tumbuhan adalah sangat penting, karena kita mudah menerapkan secara langsung studi ini yang mengedepankan kelestarian suatu lingkungan...